Cerita Singkat Munculnya Batik Jumput Batikan

ASAL USUL BATIK JUMPUT “BATIKAN”

Batik jumput “Batikan” muncul diawali dari dua semangat yang saling bertemu. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Tahunan yang sedang mencari sebuah komunitas yang dengan sungguh-sungguh memiliki motivasi untuk mengembangkan dirinya dan menjadi sebuah kelompok yang berdaya, akhirnya bertemulah dengan sekelompok Ibu-Ibu yang bermarkas di “Dea Modesite” di RT 38, RW 8, Kelurahan Tahunan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, yang memiliki sebuah impian, kelak kampungnya yang bernama “Kampung Batikan” akan menjadi sebuah kampung dengan sentra batik yang berkembang pesat di wilayah Yogyakarta.

Dari impian tersebut munculah semangat Ibu-Ibu untuk melakukan pelatihan batik jumput. Semangat tersebut disampaikan kepada LPMK Kelurahan Tahunan, bak gayung bersambut niatan sekelompok Ibu-Ibu tersebut direspon sangat baik oleh LPMK Kelurahan Tahunan.

SUMBER DANA PERDANA UNTUK PELATIHAN BATIK JUMPUT “BATIKAN”

Melalui  dana Stimulant LPMK Kelurahan Tahunan tahun 2010, yang digelontorkan melalui Seksi Ekonomi dan Koperasi LPMK Kelurahan Tahunan, dimulailah pelatihan batik jumput perdana pada tanggal 24 Januari 2011. Pelatihan batik jumput perdana dilakukan selama 4 hari. Hari ketiga pelatihan, ibu-ibu langsung praktek membuat batik jumput dengan hasil yang lumayan bagus. Pada saat penutupan pelatihan, Ibu-Ibu langsung membuat baju mereka sendiri-sendiri, yang langsung dipamerkan pada saat penutupan pelatihan. Melihat semangat kelompok ibu-ibu tersebut, akhirnya LPMK Kelurahan Tahunan pada tahun 2011 menggelontorkan dana 5 juta untuk pelatihan dan diteruskan alokasi stimulant Tahun 2012 untuk Launching “Batik Jumput Batikan” yang merupakan ikon pemberdayaan di Kelurahan Tahunan.

PRODUKSI BATIK JUMPUT

Kini sekelompok ibu-ibu dengan motivasi tinggi tersebut, dari hari ke hari selalu berlatih, berkarya dan berproduksi hingga pesanan demi pesanan terus mengalir dan pameran demi pameran telah diikutinya.

Bahan yang digunakan untuk produksi batik Jumput “Batikan” adalah Mori Primisimo, Mori Katun Paris dan Sutra, sedangkan pewarna menggunakan pewarna naptol, pewarna indigosol dan pewarna rapit. 

Hasil produksi batik jumput “Batikan” sudah dipamerkan antara lain di;

1.      Pameran di Taman Mini Indonesia Indah.

2.     Pameran di Bandung

3.     Pameran di Hotel Novotel Yogyakarta.

4.     Pameran di Taman Pintar.

5.     Pameran di Tamansiswa Yogyakarta

6.     Pameran di Kecamatan Umbulharjo.

7.     Pameran di Sorosutan.

8.      Mengikuti pasar malam perayaan sekaten.

9.      Kunjungan dari Indosat

10.   Kunjungan dari Jepang

11.   Kunjungan dari Kementerian UKM

12.   Kunjungan dari Kementrian Pariwisata.

Respon pasar terhadap batik jumput “Batikan” sangat bagus, hal ini dilihat dari banyaknya kain yang laku pada saat pameran.

POLA CHANELING DAN JEJARING

Batik jumput “Batikan” benar-benar merupakan kelompok batik pemula, yang terus membangun jejaring dan channeling, sehingga pada akhirnya memiliki rumah produksi sendiri, peralatan produksi yang memadahi, treatment limbah yang ramah lingkungan dan fasilitas lain yang menunjang berkembangnya batik jumput “Batikan”. Oleh karenanya Kelompok Batik Jumput ini masih sangat memerlukan kepedulian dari berbagai institusi yang sah dan tidak mengikat. LPMK Kelurahan Tahunan bersama mitra terkait selalu membuka diri untuk pengembangan batik jumput “Batikan” kedepan. Beberapa chaneling yang sudah dibangun antara lain; channeling dengan KPMP Kota Yogyakarta. yang langsung merespon sangat positif, dengan melakukan pendampingan selama tiga tahun kedepan, melalui kegiatan pendampingan kelompok rintisan usaha. Pendampingan dimulai tahun 2012 hingga tahun 2015.